Menua

July 25, 2021

Read this post in: EN | ID | ZH | RU

Nenek saya meninggal bulan lalu. Hal yang saya tahu tentang dia tidak banyak. Jarak dalam hubungan kami terjadi dikarenakan lokasi yang berjauhan dan perbedaan bahasa. Kami tinggal di pulau yang berbeda. Kedua pulau ini jaraknya agak jauh. Nenek saya berbicara bahasa Hokkien, dialek bahasa Cina yang saya tidak kuasai. Pemahaman bahasa Indonesianya tidak begitu mendalam. Kalau bukan karena pendengarannya yang buruk, kami mungkin masih bisa memahami satu sama lain dengan cukup baik. Namun, dikarenakan kupingnya yang agak tuli dan bahasa Indonesianya yang seadanya, komunikasi dengan nenek selalu canggung dan tidak nyaman.

Untuk mengenang nenek, saya akan menulis beberapa hal yang saya ketahui tentang dia di blog ini. Nenek adalah salah satu wanita tercantik di kompleks rumahnya ketika dia masih muda. Nenek suka memangkas tanaman dan tawar-menawar di pasar jalanan di saat luang. Nenek juga senang mengunjungi negeri Cina. Sebelum kesehatannya menurun, dia mengunjungi Cina setiap tahun. Saya tidak tahu siapa yang dia kunjungi dan ke kota mana dia pergi. Saya hanya tahu dia pergi ke provinsi Guangxi.

Nenek

Nenek

Dalam dua tahun terakhir, nenek menderita demensia yang perlahan merenggut ingatan dan fungsi tubuhnya. Setiap kali ibu memberi tahu kami kondisi terakhir nenek, saya selalu teringat akan derita usia senja, sebagaimana diuraikan oleh Longchen Rabjampa, seorang pelajar Tibet di abad ke-14:

Akhirnya, akan datang waktunya di saat fungsi tubuh Anda akan menurun. Berdiri, duduk, atau bergerak pun sulit. Kemampuan indra berkurang - penglihatan menjadi kabur. Pendengaran samar-samar dan tidak jelas; Banyak hal yang terlupakan, kapasitas mental juga menurun. Hati jadi sering tidak bahagia. Pikiran pun sering lemah dan lelah. Di saat sistem saraf dan vitalitas menurun, Anda menjadi penakut dan sensitif, seperti anak kecil. Saat fungsi tubuh dan kapasitas mental menurun, penyakit sering datang dan Anda sering cedera. Alhasil, Anda menjadi beban bagi semua orang. Anda bilang ingin mati, tetapi sebenarnya Anda takut mati dan akibatnya, penderitaan mental pun bertambah.

Setelah nenek meninggal, saya meminta doa dari sebuah biara di India ke mana saya sering berdonasi dalam empat tahun terakhir. Semoga nenek mendapatkan kelahiran berikut yang lebih baik.

Di Saat Tua

Di Saat Tua