Saya baru saja lulus ujian rusia sebagai bahasa international untuk level A1. Level A1 ini adalah level pemula. Kecuali untuk bagian menulis, saya sangat puas dengan nilai yang diperoleh. Saya tidak tahu kenapa nilai menulis saya hanya 85%. Mungkin dikarenakan alur cerita yang agak berantakan.
Dua bulan sebelum ujian, saya harus mencari guru baru. Untungnya, saya menemukan Polina (ig: @russianskype). Dia mempersiapkan saya dengan sangat baik untuk ujian. Kalau bukan karena bimbingannya, saya pasti tidak akan meraih nilai setinggi ini.
Satu hal yang saya ketahui tentang ujian ini adalah, tidak dilakukannya pengacakan soal ujian secara random. Soal ujian yang dikeluarkan sepertinya dibuat khusus untuk murid-murid dari Pusat Bahasa Rusia di Singapur. Bacaan-bacaan yang keluar dari contoh-contoh ujian yang acak, seperti yang ada di buku di bawah ini, bisa mencakup berbagai macam tema mulai dari percakapan sehari-hari yang sederhana, sampai bacaan yang sedikit rumit mengenai galeri sejarah. Namun, bacaan di dalam ujian kali ini hanya berkisar seputar topik yang ada di buku pelajaran yang digunakan oleh Pusat Bahasa Rusia Singapura. Karena saya tidak belajar dengan mereka, hal-hal yang saya harus pelajari sangatlah banyak. Saya harus mempelajari semua tema yang mungkin keluar jika soal dipilih secara acak. Namun, di balik kesulitan inilah, kosakata saya menjadi bertambah, dan ujian ini menjadi teramat mudah.
Sekarang, saya mau bercerita tentang bagian ujian yang menurut saya paling susah, yaitu berbicara. Ujian berbicara dilaksanakan lewat internet dengan guru dari Universitas Negeri St. Petersburg. Penguji saya bernama Oleg.
Ujian berbicara dibagi menjadi 3 bagian. Dua bagian pertama dilakukan secara spontan di tempat, tanpa adanya persiapan. Agar dapat lulus dengan nilai yang tinggi, saya meminta banyak latihan soal dari guru saya, dan banyak berlatih dengan pacar saya sebelum ujian. Pacar saya memberi nasihat, kalau berbicara janganlah terburu-buru, dipikir dahulu sebelum menjawab.
Namun sayangnya, karena saya sangat gugup, saya terburu-buru menjawab dan membuat beberapa kesalahan di tata bahasa. Untungnya tidak banyak, karena saya sering berlatih. Di akhir ujian, Oleg berkata bahwa pelafalan kata-kata saya sangatlah bagus, dan karenanya saya harus meneruskan belajar bahasa rusia. Ucapan tersebut memberikan saya semangat lebih untuk terus belajar.